Wednesday, November 28, 2007

Luka di Hati

Ada seorang anak yang sangat pemarah, dan ketika ia marah apapun akan dilempar, semua barang2 akan dipecahkan sehingga membuat sekeluarga kerepotan akan ulah anak kecil ini.
Sampai suatu ketika sang ayah memanggil anak ini dan berkata "Nak apabila kau sedang marah kau ambil satu paku dan tancapkan di kayu yang ada di halaman rumah " Sang anak pun patuh, dan saat itu ketika marah, dia lari ke belakang rumah untuk menancapkan paku di kayu tsb.
Terus menerus hal itu berlanjut, sampai suatu ketika sang anak kelelahan dan berkata kepada sang ayah"Aku sudah capai menancapkan paku di kayu belakang". Sang ayah berkata baiklah sekarang kau cabut satu persatu paku tsb. Hari2 berlalu dan paku2 itu pun lenyap dari kayu tsb.

Sang ayah pun mengajak sang anak untuk pergi ke halaman belakang, dan memandangi kayu yang bekas tancapan paku tsb. "Nak bisa kah kau lihat bekas paku2 yang ada di kayu tsb?". Iya ayah aku melihatnya jawab sang anak. "Seperti itulah setiap kata2 dan kemarahan yang kau berikan kepada orang lain, selalu akan membekas di hati mereka, walau kau sudah berusaha meminta maaf kepada mereka." Sejak saat itu sang anak berlaku sangat sopan dan ramah kepada orang lain.

Hari ini aku belajar bahwa setiap perkataan kita dan tindakan kita terkadang menyakiti orang lain walau terkadang tak pernah kita sadari. Ampuni aku teman2 yang mungkin telah aku sakiti hatinya, walau aku tau permintaan maaf ini tidak dapat menghilangkan luka di hatimu, kuharap kudapatkan kata maaf darimu temanku.

No comments: