Tuesday, January 12, 2010

Hidup dengan Label dan Stigma ...

Sulit dipungkiri kalau kita hidup di dunia yang selalu berusaha memberikan label dan stigma kepada orang lain, baik itu dalam konotasi baik ataupun buruk. Semisal di sekolah ada murid yang diberikan label "murid pintar", "murid bandel", dsb, baik di lingkungan juga memberikan label dan stigmanya juga. Untuk label mungkin lebih bersifat sementara tergantung dimana lingkungan kita berada. Anak yang "bandel" di sekolah mungkin di bidang lain bisa juga diberikan label "hebat" terutama di bidang yang memang dikuasainya.

Namun stigma bersifat lebih mengikat dan biasa lebih bersifat negatif. Seperti apabila orang tua kita seorang terpidana, mau dimanapun kita berada pastilah stigma itu mengikuti kita. Lah itu kan anak "maling" itu, jangan deh dipercaya, tidak peduli seberapa baiknya kita, dan seberapa bedanya kita dengan orang tua kita pastilah stigma itu ada di masyarakat.

Maka dari itu karena kita tidak bisa melarang orang memberikan label dan stigma, dan kita tidak juga menghiraukan begitu saja karena tentunya berefek pada kehidupan kita sehari-hari.
Oleh sebab itu jagalah NAMA baik anda karena itulah yang membawa kita dapat melangkah lebih lagi walaupun kita tidak punya apapun apabila NAMA dan REPUTASI kita baik tentu orang akan membantu kita.

Apabila kita sudah memiliki stigma menempel pada diri kita, tidak usah bermuram durja, perbaiki diri kita, perbaiki kita sikap kita, berubahlah ke yang lebih baik. Tentu tidak begitu saja masyakarat akan mengubah pandangan mereka kepada kita, tapi tentunya lambat laun mereka juga dapat melihat perubahaan sikap dan sifat kita. Dan pastinya tidak semua orang akan menerima anda, maka diterima saja karena kita tidak dapat memuaskan semua orang, lupakan saja orang yang berpikir picik dan tidak dapat melihat segala perubahaan yang kita lakukan.

JAGALAH NAMA DAN REPUTASI ANDA, KARENA HANYA ITU YANG DAPAT ANDA WARISKAN PALING BERHARGA KEPADA ANAK CUCU ANDA !

Wasalam - Connecting Blogger -

Wednesday, January 6, 2010

Kawah Putih Dan Situ Patengan

Hari kedua di Bandung, kami berencana untuk pergi ke kawah putih ciwidey. Melewati jalan Soekarno hatta, lewati terminal lewi panjang ke arah jalan Kopo dah bablas aja langsung sampe ke ciwidey, tapi seperti biasa karena kami buta jalan dan salah belok, akhirnya sampelah kami ke cibaduyut dan seperti biasa akhirnya kami pun turun untuk lihat2 sejenak tapi toko belum banyak yang buka sih masih pagi kita sampe disana.

Sampai juga kami di Kawah putih, dengan biaya mobil 10rb, dan orang 12rb. Dan karena udara dingin bikin perut cepet minta diisi, akhirnya kami mampir di warung untuk makan indomie dan teh hangat, lumayan enak padahal indomie biasa, mungkin laper dan dingin jadi rakus.

Oia kalo kita ga bawa mobil atau naek bus, maka kita harus berhenti di depan pintu masuk parkir dan harus menaiki mobil yang sudah disiapkan oleh pihak pengelola kawah putih. Mobil yang disediakan cukup baik terawat, salut juga melihat mobilnya yang terawat secara biasa orang indonesia kurang baik dalam merawat sesuatu.

Nah sesampainya disana kita disuguhi pemandangan yang sanga menakjubkan, tidak salah kalau kawah putih dijadikan tempat foto prewed bagi sebagian pasangan yang ingin menikah. Karena suasana dan lokasinya membawa suasana romantis dan syahdu.

Seperti sebelumnya saya katakan, di tempat seindah itu sayang sekali harus dinodai dengan tindakan orang2 yang suka membuang sampah sembarangan dan menulis di batu2 karang hal2 yang tidak berguna


Setelah dari sana kami melanjutkan ke situ patengan, yang juga sering disebut sebagai danau cinta. Cukup bagus, sayang kami tidak naek perahu untuk pergi ke pulau cinta. abis pada ga mau katanya kabutnya tebel, ntar abis naek ga balik lagi wkwkwkwkwkw, sungguh paranoid yang berlebihan. Yah sudah akhirnya kami pun hanya foto2 sejenak disana dan makan gorengan sambil menikmati sejuknya alam situ patengan.

Perjalanan Tangkuban Perahu 2009

Liburan Desember 2009, akhirnya menyempatkan diri untuk liburan ke bandung. 3 hari 2 malam tepatnya kami bermukim di kota kembang Bandung. Waktu menunjukan pukul 9 pagi, dan kami pun memasukin gerbang tol gatot subroto menuju ke Bandung. Perjalanan cukup lenggang, dan kami berhenti sejenak di rest area untuk mengisi bahan bakar kijang kami secara udah di E gitu tandanya, daripada harus dorong 100KM sampe ke Bandung bisa gempor bin lemes deh. Sebenernya dari hasil pencarian di internet ada alternatif lewat purwakarta menuju Tangkuban Perahu(saya rekomend banget karena emang lebih dekat) tapi karena kami belum pernah ke sana, jadi kami memutuskan jalan yang pasti2 aja yaitu lewat lembang.

1 Jam 45 menit kemudian sampai kami pada pintu keluar pasteur, dan seperti biasa macet lumayan merayap disana, tapi polisi yang memberikan arah untuk keluar lewat jalur alternatif untuk bisa langsung tembus ke jalan Setiabudi, jalan alternatifnya cukup lancar dan seperti yang diduga padat merayap. Baru setelah kami melewati Rumah Soesis baru lancar jaya, baru deh kita geber sampai Ciater, teryata Tangkuban Perahu ada 2 pintu masuk dari hasil tanya2 kami(udah ga tau keberapa ratus kali) pintu ke 2 jalannya lebih mulus, dan teryata emang bener sih jalannya bagus. Tapi menuju sana macetnya minta ampun, untuk mencapai lokasi puncak kami harus menunggu orang yang dari atas turun dulu untuk parkir (kira2 1 jaman), sekedar info aja, diperjalanan naek ada titik2 wisata juga yang relatif lebih sepi, sebaiknya turun aja dulu disana karena pemandangannya cukup bagus dan lumayan untuk rehat sejenak.

Sayangnya cuaca hari itu tidaklah bersahabat, hujan turun tak hentinya. Tapi mengingat udah pegel nempelin kaki di pedal kopling dan gas akhirnya kami pun turun hujan2an, mana di mobil kaga ada payung lagi. Memang di segala hal kita bisa berusaha mengucapkan syukur, karena dengan cuaca yang super dingin, segelas wedang jahe dan sepotong pisang panas yang masih ngebul emang enuak tenan tentu beda sensasinya kalo cuaca tidak turun hujan, bener2 wedang jahenya nampol banget (cukup 5000 aja) pedesnya dashyat euy.

Bau belerang pun cukup menyengat hidung, tapi pemandangan disana sangat bagus sayang sudah tidak bisa lagi turun ke bawah karena sudah dipagari untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan wisatawan. Walaupun hujan, narsisme kami tetap mengelitik kami untuk jeprat jepret untuk mengabadikan foto disana, walau dengan basah kuyup kaya abis mandi, tapi narsis tetep jalan :)
Indahnya negeriku Indonesia.


Wasalam - Connecting Blogger -

Monday, January 4, 2010

Ramalan 2010?

Selamat Tahun baru 2010 buat semuanya.....

Bagi yang suka ama ramalan, ini ada ramalan mama lauren yg disiarkan di ANTV, awalnya kepotong dikit sih, yang dia ceritain mengenai perubahan poros bumi, sehingga posisi indonesia bisa jadi di jepang sekarang. Dan akan ada 5 gunung berapi yang meletus secara berkesinambungan dari sumatera sampai papua, dan 40 persen orang indonesia akan musnah, hihh serem yah :( Bener apa ga sih ga ada yg tau, cuman buat iseng2 aja, sekalian kan bisa buat bukti bener ga ramalannya setelah sampai di 2011 :)

http://www.ziddu.com/download/8010998/2010ANTV.zip.html
pass : http://programpos.wordpress.com

wasalam - Connecting Blogger -