Wednesday, July 21, 2010

Lapindo vs Teluk Meksiko

Apa kabar Lapindo? Apa kabar Sidoarjo? 4 tahun sudah berlalu tapi semburan itu masih saja keluar dari titik kebocoran hasil pengeboran. Sempat dilakukan upaya penutupan yang setengah hati, menurut pakar2 pengeboran tidak mencapai titik yang disepakati untuk mencapai keberhasilan menghentikan semburan. Karena kalau berhasil dihentikan, berarti teori "BENCANA" tinggalah kenangan belaka. Dan upaya membiaran ini akan membuat lumpur akan terus menyembur sampai (berbagi kalangan berbeda pendapat) 20-30 tahun lagi.

Betulkah Semburan itu tak bisa dihentikan? Kalo kita bandingkan dengan apa yang terjadi di teluk meksiko, dimana kesalahan pengeboran membuat minyak tumpah di teluk meksiko. Nah disini letak perbedaan yang signifikan. Presiden Obama sebagai pemegang tongkat komando tertinggi sampai membatalkan kunjungan ke LN (termasuk Indonesia) karena melihat kasus teluk meksiko merupakan masalah nasional yang harus butuh penanganan yang lebih serius. Disini kita melihat kesungguhan/kemauan pemerintah dalam menanggulangi.

Berapa waktu yang diperlukan? 1 tahun ? 2 tahun? Tidak !
Cukup dengan 3 bulan saja ( http://abcnews.go.com/WN/gulf-oil-spill-bps-cap-success-oil-stops/story?id=11173330 ) dan ini hanya solusi sementara untuk selanjutkan dilakukan solusi permanen yang dilakukan dan diperkirakan akan selesai pada Agustus 2010. Dan Obama "menekan" pihak BP untuk bertanggung jawab secara penuh atas insiden tersebut.

Sungguhkah tidak bisa dihentikan semburan lumpur Lapindo? Secara faktual yang terjadi di teluk meksiko jauh lebih sulit, karena terjadi di laut, itu saja bisa. Dan dari pakar geologi ITB yang disiarkan di Metro TV, sesungguhnya sangat bisa dilakukan, tergantung dari political will saja dari pemerintah. Dan menurut beliau biaya yang diperlukan sekitar 2-3 triliun saja. Masih jauh lebih murah dari ongkos Bank Century yang menjadi guyonan di layar kaca beberapa waktu silam.

Apakah ada "kepentingan2" bermain dalam kasus ini? Ah entahlah saya hanyalah wong cilik, ga ngerti pemikirain selihai2 itu. Yang hanya saya inginkan agar kasus ini cepat selesai, dan orang2 sidoarjo dapat kembali tinggal dan bermukim di tempat kelahirannya. Dan jangan sampai nanti sidoarjo tinggal menjadi sebuah kumbangan yang hanya menjadi bagian sejarah yang terlupakan dari negeri indonesia ini.

Wasalam - Connecting Blogger -