Sunday, November 9, 2008

Teroris itu Pahlawan???

Subuh tadi terpidana mati bom bali akhirnya dihukum mati, setelah menanti 4 tahun setelah vonis dijatuhkan. Tadi dilihat di tipi2 semuanya menyiarkan breaking news, dan laporan langsung dari tempat kediaman keluarga.

Melihat acara itu, mengingatkan saya waktu acara pemakaman (alm) Presiden Soeharto. Yang waktu prosesi pemakamannya dijadikan kabung nasional. Lah kalo alm soeharto mah walau kontrovesial antara jasa dan kekuranganya masih mempunyai jasa untuk bangsa ini diakui atau tidak, cukup banyak kontribusi yg diberikan beliau.

Nah kalo ini kan teroris yang sudah membunuh 200 orang lebih, bahkan banyak korban dari warga bali sendiri yang bekerja sebagai pelayan, dan karyawan di sekitar tempat kejadian bom. Belum lagi keluarga yg ditinggalkan kehilanggan sosok yg biasanya membiayai nafkah keluarga.
Kok bisa2nya disambut bak pahlawan yang gugur di medan perang. Bahkan di lamongan ada spanduk yang bertuliskan selamat datang pahlawan jihad. Dan di berita terlihat polisi dan mujahidin adu fisik dan bentrok.

Media seharusnya mawas diri tidak mejadi agen propaganda ataupun memberitakan teroris itu layaknya seorang selebriti yang harus diliput secara berlebihan, Sebelum ini ada juga terpidana mati tapi tidak ada peliputan yang sama seperti bom bali ini. Apakah karena terpidana yang sebelumnya bukan menjadi komiditi berita yang cukup komersial untuk dijual?

Sudah saatnya media tau untuk menempatkan diri mana berita yang layak diliput secara khusus ataupun porsi yang diberikan untuk berita seperti ini janganlah terlalu berlebihan.
Teryata kebebasan berpendapat belum disertai dengan tanggung jawab dan etika.

wasalam

No comments: