Lihat berita di TV, ada 431 sekolah rusak, dan salah satu contoh di SDN 21 taman jati jakarta timur yang terlihat atap bocor duh kalo di lihat sih tidak layak lagi untuk tempat belajar mengajar. Yang membuat miris kejadian ini terjadi di jakarta, yang sangat amat dekat dengan yang namanya daerah kekuasaan ( baca pusat ), nga bisa dibayangin deh sekolah2 di daerah2 terutama yang terpencil ( daerah pedalaman ).
Beberapa hari kemudian, temenku ikut seminar di Yogyakarta di Tempat vila taman eden II Kaliurang tepatnya. Pelaksana : Pusat Kurulum Departemen Pendidikan Nasional
Tanggal 21-23 Feb 2008. Ada beberapa keganjilan disana, walau di undangan tertulis seminar termasuk dengan tempat penginapan, tp nyatanya banyak juga para tamu yang tidak kedapatan tempat inap dan karena kebetulan masih dekat dengan tempat tinggal, maka mereka mau aja bolak balik. Dan tidak terkoordinasi dengan baik dalam arti tujuan tidak jelas, jd selalu tidak on time, sehingga ada kesan seminar diadakan secara asal2an saja.
Dan di akhir seminar ada hal yang menarik lagi terjadi, peserta diwajibkan menandatangani kwitansi tanpa mencantumkan nama, dan tanpa nominal pula, walau yang dikasihkan kepada para peserta hanya sebesar Rp 400.000,- nga ngerti deh nanti diisi berapa apa panita, bikin kuitansi kaya mengarang bebas. Jangan2 tempat inap juga termasuk salah satu dana yg disunat.
Sepertinya sih seminar diadain untuk mensosialisasikan usul kebijakan mentri mengenai sekolah bertaraf international. dan yang pasti sekalian menghabiskan dana anggaran Departemen yang masih sisa dari taun lalu...
Duh Kalo kaya gini terus nga tau deh nih Indonesia mau dibawa kemana? teryata korupsi tuh udah jadi napas kehidupan birokrasi yang ada di Indonesia. Padahal Pendidikan salah satu investasi terbesar Indonesia di masa depan, tanpa pendidikan yang baik boro2 ngejar kemajuan bangsa2 lain, bahkan akan mendekati negara2 miskin lainnya.
No comments:
Post a Comment