Breaking news, pada tanggal 27 Januari 2008 jam 13.10, mantan presiden Soeharto telah meninggal dunia setelah 24 hari lamanya di rawat di rumah sakit pertamina jakarta akibat kegagalan multi organ pada usia 86 tahun. Untuk mengenang jasa2 beliau, pemerintah RI yang diwakili oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan berkabung nasional selama 7 hari.
Begitu banyak kontrovesi yang ada di balik kehidupan (alm) Soeharto. begitu banyak pro dan kontra mewarnai kehidupan baik secara pribadi maupun orang2 yang dekat dengan beliau. Memang seorang pemimpin yang besar tentu tak luput dari segala kesalahan dan kekurangan. Satu hal yang saya kagumi dari beliau, mempunyai visi yang sangat jauh kedepan dalam memandang Indonesia sebagai suatu negara. Misalnya ketika beliau bertekad mewujudkan swasembada pangan, dengan segenap tenaga dan dukungan para mentrinya, berhasil juga mewujudkannya dan diakui oleh FAO, atau juga untuk program keluarga berencana, walau banyak suara keras menentang ide beliau tapi beliau tau untuk mempunyai bangsa yang kuat dan baik harus ada pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan berhasil dan diakui juga oleh WHO. Di kawasan ASEAN, dulu sangat sering terjadi percecokan, sebelum akhirnya beliau juga berhasil membuat stabilitas dan kedamaian di ASEAN, dan ini juga diakui oleh pemimpin2 ASEAN.
Tentu tak kurang sejumlah tuduhan miring mampir ke diri (alm) Soeharto seperti kasus korupsi yayasan, penyalagunaan wewenang, Kolusi, dan sebagainya. Yang memang secara yuridis belum dapat dibuktikan karena memang belum sempat juga diadili walau beliau sempat saya lihat dalam suatu konferensi mengenai masalah ini, beliau sempat mengatakan tidak ada orang yang kebal hukum di negara yang menjunjung hukum, begitu pula orang tidak dapat dihukum tanpa adanya pembelaan terlebih dahulu, menandakan beliau bersedia untuk diajukan ke pengadilan.
Kalau dibilang (alm) Soeharto otoriter, ya ini memang tidak terlepas dari latar belakangnya sebagai militer, tp dalam segi baiknya militerisme sangat baik dalam hal komando, sehingga visi atau tujuan pemimpin dapat dicapai dengan baik oleh bawahannya.
Terlepas dari semua itu, selamat jalan "the smiling General" ke hadapan sang khalik, semoga semua jasa dan amal yang telah engkau perbuatan di kehidupan ini dapat diterima disisi YME.
Sudah saatnya kita mulai membudayakan menghormati para pemimpin kita, satu pesan terakhir bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah masa lalunya, tetapi belajar dari masa lalu untuk menghadapi masa depan.
No comments:
Post a Comment