Wednesday, February 29, 2012

Krisis Yunani?

Akhirnya bailout diberikan UE kepada yunani, pesakitan yang sudah berlangsung selama 3 tahun belakangan ini. Kemungkinan default yunani dan beberapa negara di eropa lainnya PIIGS ( portugal, irlandia, italia, greece n spanyol) membuat kembang kempis sebagian investor asing khususnya di eropa, amerika dan china, karena mereka merupakan pemilik surat utang terbesar.

Tapi apakah dengan diberikan bailout berarti sudah aman? Tunggu dulu...itu merupakan dua hal yang sama sekali berbeda. Debt to gdp ratio yunani yang sekarang sudah mencapai 146%, dengan pemberian bail out ini, diharapkan pada tahun 2020, yunani sudah bisa mengurangi hutangnya hingga mencapai 120%, dengan syarat pengketatan anggaran rutin pengeluaran negara, pemotongan kesejahteraan kesehatan, dll. Tentu sekarang sudah banyak mendapat kecaman dari masyakarat yunani sendiri. Pil pahit yang memang harus ditelan oleh warga yunani.

Dan kenyataan di tahun 2020 masih 120% debt to gdp ratio, ini hanya sekedar penundaan bangkrut yunani, apalagi selama masih menjadi bagian negara uni eropa sulit bagi yunani melakukan langkah2 strategis seperti mendevaluasi mata uangnya seperti yang dilakukan argentina ketika mengalami kebangkrutan pada tahun 1999-2002. Tidak sampai 6 tahun, argentina sudah bisa mengurangi ratio hutangnya hingga mencapai 70% saja. beda dengan yunani yang setelah 8 tahun masih akan bertengger di atas 100%, dan sepertinya akan terjadi suntikan dana lagi, seperti pepatah orang indonesia, gali lubang tutup lubang.

Mungkin kita yang masih suka kurang uang dan hutang sana hutang sini gak perlu terlalu berkecil hati, wong yang disana aja yang katanya pinter2, intelek, embahnya kebudayaan kuno, sama aja ngutang teruuussssss......

Wasalam - Connecting Blogger -

1 comment:

Lufisdeat said...

wih mantap nih ijin comentar yah mas lufisdeat