Belakangan ini ramai sekali di media, perseteruan antara tokoh lintas agama dengan pemerintah. Hal ini bermula dari pertemuan tokoh2 lintas agama dan mengeluarkan suatu peryataan 18 Kebohongan pemerintah SBY, yang menyatakan data yang diklaim pemerintah berbeda dengan realita yang ada. Dan pemerintah pun keberatan apabila dikatakan bohong, tapi kalo berkata A dan realita B itu artinya apa ya? Menurut kamus bahasa indonesia yang masih berlaku sih yah bener toh pak, kecuali mau ada rencana mau mengubah definisi dari berbohong. Mungkin sebagai jalan tengah saya ingin usul agar menggunakan kata manipulasi?
Bak gayung bersambut, muncul juga gerakan2 yang lain, seperti gerakan tahun kebenaran (yah kalo yang ini memang rada2 berbau politis karena sebagian ada yang berambisi tertentu). Tak berlama berselang muncul dekralasi dari guru besar, yakni deklarasi stop pemerintah berbohong. Sulit rasanya bila memang dirasakan ada keresahan yang ditangkap oleh tokoh2 tersebut.
Seharusnya pemerintah berterima kasih kepada tokoh2 lintas agama yang masih mau menyuarakan kegalauan yang terjadi di masyarakat belakangan ini, karena kemanalah rakyat kecil hendak mengadu semua resah dan kegelisahan melihat beban hidup yang semakin berat, harga2 membumbung tinggi, apalagi keadilan secara vulgar seakan "ditelanjangi" oleh kekuasaan uang, yang semakin membunuh harap mereka akan adanya perbaikan nasib dan kehidupan mereka di masa mendatang.
Dan ketika rasa itu sudah berakumulasi menjadi kemarahan yang terpendam, bagaikan bensin yang tersudut api yang siap meledak sewaktu2. Seakan lupa mereka, bahkan dalam kamus bahasa inggris ada kata AMOK yang mengambarkan kemarahan masyarakat malayu.
Selagi masih ada waktu untuk berbenah, berhentilah berpolemik, berwacana, dan bercitra2 ria. Tunjukan kinerja dan hasil kepada masyarakat, niscaya mereka pun akan cinta kepada pemimpinnya, tapi ketika pemimpinnya lalim dan zolim tak akan lama mereka hancur dan teringat dalam sejarah sebagai masa2 kelam dalam suatu negeri, sudah banyak contoh terjadi.
Kekuasaan adalah amanah, ada baiknya bekerja dengan sepenuh hati dengan ketulusan ingin benar2 mensejahterakan dan memeratakan yang berkeadilan. Yang pada akhirnya semua amanah itu akan dipertanggung jawabkan kepada Sang Khalik ketika menghadapNya.
Wasalam - Connecting Blogger -
No comments:
Post a Comment