Teryata krisis di AS masih berkepanjangan, setelah tumbangnya lehman brother dan goncangnya AIG, lumayan juga dampaknya loh. Setelah dow jones jatuh ke posisi terburuk sejak tahun 2004 di bawah 10.000, dan hal ini juga diikuti oleh pasar2 di dunia lainnya, asia dan eropa juga terkena imbasnya. Namanya juga globalisasi pasti adalah efeknya apalagi namanya uang sudah tidak kenal kewarganegara.
Bursa indonesia juga kena imbasnya loh, tak disangka tak diduga indeks turun 10 persen lebih setelah liburan lebaran. Memang sih sebelum lebaran juga trend menurun sudah terjadi tapi tidak sedrastis ini. Waktu indeks di kisaran 1700-1800, saya sudah duga batas 1600 menjadi psikologis yang menentukan, bila turun dibawah itu wah serem nih...bisa merosot lebih tajam lagi, selain oleh kepanikan pelaku pasar domestik, bursa indonesia emang rentan dengan hal seperti ini karena kebanyakan "uang panas" atawa short term investor yang berciduk di dalamnya.
Bahkan beberapa saham sampai turun lebih dari 30 persen, dan perusahaan bakrie pun terkena suspent. Trend ini juga melemahnya kurs rupiah terhadap dolar yang hampir 9800 walau skrng terkoreksi kembali, bahkan ada yang memprediksi sampai 10.000 tp menurut saya paling masih dikisaran 9500-9999, karena BI nga bakal berani berspekulasi membebaskan rupiah sampai ke level itu.
Dan teryata pemerintah juga nga hanya berpangku tangan, langsung mengeluarkan statement bahwa fundamental indonesia baik, jadi pasar diharapkan tidak panik dan bersatu padu dalam menghadapi masalah ini. Tapi sayangnya antara realita dan imbauan tidak sinkron, gimana sih bisa berkata tidak panik, karena semua terkait satu dengan yang lain. Bila eksport melambat atau bahkan banyak perusahaan importir dari luar negeri yang kolaps akan terjadi berapa banyak PHK, pengangguran dan kemiskinan akan meningkat.
Terlalu banyak berharap dari pemerintah juga sepertinya sulit, karena pemilu sudah di depan mata, mana ada sih ceritanya penguasa mau peduli dengan rakyatnya apalagi udah dekat dengan hari pemilu...semua pasti akan sibuk mengurus dirinya masing2 terutama banyak menteri yang juga ketua partai.
Ah cuman opini orang awam, jangan terlalu dibawa serius :P
Supported by - Connecting Blogger -
No comments:
Post a Comment