Wednesday, November 11, 2009

Cicak dan Buaya pun dikadali

Beberapa waktu belakangan ini, hampir di semua media menayangkan kisruh diantara penegak hukum di Indonesia, antara polisi, kejaksaan dan KPK. Sungguh ironis melihat semua ini ketika pemilu baru saja selesai dilaksanakan, ketika sang pemimpin berteriak dengan lantang ingin memberantas korupsi, tapi bak di"telanjangi" semua itu terjadi dengan vulgarnya.

Ketika untuk pertama kali Mahkamah konstitusi memperdengarkan percakapan yang disadap oleh KPK. Berbagai nama pejabat penegak hukum pun disebut2, bahkan sampai nama presiden pun dicatut. Dan seperti harus menjilat ludahnya sendiri, dengan berat hati kepolisian pun harus membebaskan tersangka bibit dan chandra dari tahanan, walau sedari awal memang proses penangkapan yang kurang arif ketika delik tuduhan yang diajukan selalu berganti dan berubah.

Pada saatnya yang berlainan, di sidang Antasari sebagai mantan ketua KPK yang terkena tuduhan sebagai pemberi perintah untuk membunuh alm Nasrudin pun bagai petir di siang bolong, ketika saksi yang harusnya memberatkan AA malah berbalik mencabut keterangannya di BAP dan membantahnya, dan dia adalah mantan kapolres jaksel, yang sedari awal dijanjikan tidak dihukum akhirnya pun "bernyanyi" karena janji yang tidak ditepati untuk membuat keterangan palsu.

Ah masih ada gak sih keadilan dan hukum di negeri ini, negeri yang katanya sudah berhasil melaksanakan demokrasi tapi rasanya tak ubahnya hidup di masa orde baru dengan korupsi yang semakin dimeratakan dan kita bebas berkoar2 sampe urat tali suara putus pun tapi tak ada satupun jua orang yang mau mendengar. Ketika jeritan rakyat yang kelaparan dan kesusahan akibat sumbangan dana bencana yang disunat sana sini, ketika seluruh kehidupan rakyat tenggelam bersama lumpur yang menengelamkan kehidupan dan masa lalu mereka.

Mungkin hukum hanya untuk orang yang berduit dan berkuasa saja, hanya untuk orang2 yang mampu menyuapi mereka dengan "duren" apapun itu artinya...... puisi ini sangat cocok untuk mengambarkan kehidupan di negeriku tercinta.....

Negeri Para Bedebah

Ada satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondor jatuhkan bebatuan menyala-nyala

Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampah
Atau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah

Di negeri para bedebah
Orang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marah
Sedang rakyatnya hanya bisa pasrah

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Jangan tergesa-gesa mengadu kepada Allah
Karena Tuhan tak akan mengubah suatu kaum
Kecuali kaum itu sendiri mengubahnya

Maka bila negerimu dikuasai para bedebah
Usirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,
Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan

Adhie Massardi
mantan jurubicara Presiden Abdurrachman Wahid
http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2009/11/02/83361/Negeri-Para-Bedebah

Wasalam - Connecting Blogger -

No comments: