Kemaren abis bincang2 ama temen, mau bikin janji ama orang untuk ketemu. Gw blng coba aja minta atur waktu yg sama2 enak, tp wah nga enak katanya abis orang ini jabatannya dah tinggi? Terpikir lah emang kalo dah jabatan tinggi napa? Apa jabatan itu membuat dia lebih baik dari kita apa? Apa dengan uang yang banyak itu hidup dia lebih baik dari kita? Teryata banyak yah orang yang menilai hidup seseorang dari jabatan dan duit ya.
Pantes aja yang namanya korupsi kayanya agak susah yah untuk diberantas. Karena sudah menjadi semacam kebiasaan dan membudaya di masyarakat. Bahkan tak jarang malah istri dr pejabat itu sendiri yg menganjurkan untuk korupsi dengan dalih malu masa jadi PNS nga punya apa2. Teryata udah beda nilai malu di jaman sekarang, karena materi dan fisik menjadi ukuran kesuksesan seseorang.
Maka dari itu sih menurut gw butuh banget namanya revolusi budaya, karena sudah sangat mengakar di masyarakat. Kalau sempet ada usulan dari KPK untuk memberikan baju khusus untuk tersangka korupsi, kalau saya sih kurang setuju karena pertama masih berstatus tersangka belum terbukti bersalah, kedua memang disemua kasus pidana saya perhatiin nga ada yg pake baju khusus, mungkin kalau mau semua harus diseragamkan.
Menurut gw yg paling pas gini, bila sudah terbukti bersalah...sebelum dimasukkan ke penjara, diarak2 dulu ditengah masyarakat dimana dia melakukan korupsi, yang tentunya di tempat keramaian. Nah diharapkan bisa ada semacam shock terapi secara sosial. Ini pernah dilakukan untuk kasus pembuang sampah di singapura, dengan memberikan baju khusus dan harus membersihan jalanan di keramaian. Sekarang liat sendiri di Singapura bersih dan tertata rapi.
Mungkin satu yg bisa dilakukan dirumah simple2 aja, bagaimana kita menanamkan arti sukses itu kepada anak2 kita sendiri. Jangan diajarkan anak untuk menghamba kepada uang dan jabatan. Uang memang penting, tp bukan segalanya, dan untuk merasakan kebahagian tidak harus selalu dikaikan dengan uang.
Wasalam - Connecting blogger -
No comments:
Post a Comment