hitung2an yuk berapa sih sebenarnya harga bensin di berbagai negara, karena kan sekarang minyak di bursa new york dah sentuh lebih dari US$124 dollar, dan hanya Tuhan dan spekulan yang tahu ke nilai berapa minyak akan ada di mana......
Di Amerika Sendiri yang merupakan salah satu penghasil minyak dunia yang terbesar, mempunyai range harga per gallon sebesar US$3.29 ( Texas ) dan termahal US$3.9 ( California ) kalau dikonversi ke liter ( dengan nilai konversi 1 gallon = 3,785 liter dan kurs 9200) berarti di Texas Rp 7.996/liter dan di california Rp 9.479,-/liter. Tapi yang perlu diperhitungan rata2 gaji per jamnya bisa berkisar antara 6-8 dollar, tentu masyarakat disana walaupun mengeluh, tapi pendapatan mereka masih bisa mencukupi pembelian BBM.
Di Australia, harga per liter sebesar Aus$1.28 dengan kurs dollar australia ke rupiah sebesar 8.700/dollar, jadi harga BBM di australia berada di Rp. 11.136/liter.
Di UK dan Scotland masing2 sebesar 1.08 poundsterling dan 1.06 poundsterling. Dengan kurs Rp 16.000 berarti berada di kisaran Rp 16.000/liter.
Di Canada yang tetangganya US, berada di $1.2 atau sekitar Rp 11.000,-/liter
Di Uruguay $1.5 atau sekitar Rp 13.800
Sedangkan untuk negara2 yang deket2 ama indonesia seperti malaysia, singapura, pakistan, thailand, dan india. Masing2 sebesar Rp 5.600/liter (malaysia), Rp 12.200/liter(Singapura), Rp 8.500/liter (pakistan), Rp 9.500/liter(thailand), dan Rp 11.000/liter (India).
Untuk di Brunei darusallam, saya mendapatkan di harga sekitar Rp 4800/liter atau kurang lebih sama dengan yang ada di Indonesia, walau sudah tercium kabar bahwa Brunei akan menaikan BBMnya ke nilai yang lebih tinggi.
Begitu juga di Indonesia sekarang masih Rp 4.500 / liter. Dan ada rencana oleh pemerintah bahwa per juni 2008 akan dinaikan menjadi Rp 6000/liter. Dapat dimaklumin sih keinginan pemerintah untuk menaikan BBM, tapi yang menjadi kendala sejak krisis 1997 kemaren ini, bangsa ini belum dapat kembali pulih dari ketepurukannya, berbanding terbalik dengan negara2 lain asia tenggara lainnya. Pada waktu itu Thailand bahkan mengalami krisis yang jauh lebih buruk daripada yang dihadapi Indonesia, tp nyatanya thailand sudah kembali pulih secara ekonomi. Bahkan dari kenaikan yang terdahulu pada tahun 2005 yaitu kenaikan sebesar 30% dan 120% pun masyarakat masih baru berusaha untuk pulih sudah di hantam dengan kenaikan yang baru lagi.
Keinginan ini banyak mengundang pro dan kontra tentunya, yang terakhir dan paling menarik adalah penolakan kenaikan BBM oleh Gubernur baru terpilih Jabar, wah ini malah lucu antara pusat dan daerah dah nga sesuai. Saya sendiri sih setuju aja kenaikan BBM dengan maksimal kenaikan sebesar 20% saja. Dan yang patut disayangkan baru rencana kenaikan saja, harga2 dah pada naik dulu, dan pastinya setelah naik harga akan naik kembali.
Satu aja sih kekhawatiran saya, sebenarnya masyarakat masih mampu nga sih bertahan dengan keadaan seperti ini, dah banyak banget liat di berita busung lapar, kemiskinan, keluarga bunuh diri akibat gencetan ekonomi, dan ini bukan terjadi di daerah yang terpencil atau desa tapi di sekitar Ibukota saja yang notebene dekat dengan sentra kekuasaan. Kalo tidak mampu, gejolak sosial sepertinya hanya akan menjadi bom waktu yang sewaktu2 dapat meledak yang membuat instabilitas ekonomi.
Semoga Pemerintah mempunyai solusi jangka pendek dan pastinya jangka panjang untuk menghadapi dampak dari kenaikan harga BBM ini. Solusi BLT atau bantuan langsung tunai yang kemaren dinilai kurang efektif mungkin akan terbentur lagi oleh data statistik rakyat yang layak mendapatkannya yang kurang pas.
Ah pusink aku, nanti dikiranya mau mengeluh2 terus kepada pemerintah lagi. Ini kan hanya opini saja....tentu masalah kebijakan dan keputusan ada di tangan bapak2 dan ibu2 pemimpin kita yang terhormat, semoga bisa mengambil keputusan yang terbaik dari yang terburuk.
Wasalam. - Make it Simple -
No comments:
Post a Comment